Akuntansi Komparatif : AMERIKA dan ASIA
AKUNTANSI KOMPARATIF : AMERIKA DAN ASIA
Dalam materi ini akan dibahas mengenai
sistem akuntansi di 5 negara, yaitu 2 negara di benua Amerika (Amerika
Serikat dan Meksiko) dan 3 negara di Benua Asia (India, China, dan Jepang).
Alasan menggunakan kelima negara tersebut antara lain, Amerika dan Jepang
merupakan 2 negara dengan tingkat perkembangan ekonomi yang tinggi, menjadi
pusat perekonomian dan negara pendiri Komite Standar Akuntansi
Internasional (IASB – International Accounting Standart Board). Sementara
Meksiko, India dan China merupakan negara dengan perekonomian yang baru ”muncul”.
Selain itu, sistem akuntansi di Meksiko memiliki bentuk yang hampir serupa
dengan akuntansi di negara-negara Amerika latin lainnya. Sedangkan China
merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia dan perekonomiannya
berubah dari perekonomian terpusat menjadi market-oriented (berorientasi pasar).
Begitu juga dengan negara India yang merupakan negara dengan populasi terbesar
kedua setelah China. Perusahaan di seluruh dunia saling bersaing
untuk berbisnis di Negara tersebut, Meksiko dan India merupakan Negara
kapitalis akan tetapi dengan tekanan pemerintah pusat serta kepemilikan
pemerintah terhadap industri-industri penting. Secara sejarah, perekonomian
kedua Negara tersebut cenderung tertutup kecenderungan tersebut mulai berubah,
karena pemerintah kedua Negara tersebut telah memprivatisasi industry mereka
dan membuka diri terhadap ekonomi global.
LIMA SISTEM AKUNTANSI
KEUANGAN NASIONAL
Amerika Serikat
Akuntansi di Amerika Serikat diatur oleh badan
sektor khusus Dewan Standar Akuntansi Keuangan (Financial Accounting
Board-FASB), namun yang menjadi penyokong kewenangan standar akuntansinya
adalah agensi kepemerintahan komisi keamanan dan kurs (Securities and Exchange
Commission-SEC).
Hingga tahun 2002,
Institut Sertifikasi Akuntansi Publik Amerika (American Institute of Certified
Public Accounttants-AICPA), sebagai badan khusus lainnya juga mengaudit standar
mereka. Pada tahun tersebut, Publik Company Accounting Oversight Board (PCAOB)
didirikan, dengan dewan yang berwenang untuk mengeluarkan regulasi audit dan
auditor perusahaan publik.
Regulasi dan Penegakan
Aturan Akuntansi
Sistem AS tidak memiliki ketentuan hukum secara
umum mengenai penerbitan laporan keuangan yang diaudit secara periodik.
Perusahaan di AS dibentuk berdasarkan hukum negara bagian, bukan hukum federal.
Setiap negara bagian memiliki hukum perusahaannya sendiri; secara umum, hukum
berisi ketentuan minimal atas pencatatan akuntansi dan penerbitan laporan
keuangan secara periodic. SEC memiliki kekuasaan terhadap perusahaan yang
terdaftar di pertukaran saham AS serta saham perusahaan yang “over the counter”.
FASB dibentuk pada tahun 1973 dan pada bulan Desember 2006 telah
mengeluarkan 165 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ( 165 Statement of Financial
Accounting Standards-SFASs) dengan tujuan untuk menyediakan informasi
yang berguna untuk para investor baik yang telah maupun yang berpotensi menjadi
investor, kreditor, pihak-pihak lain yang membuat keputusan investasi, kredit
dan sejenisnya.
Prinsip Akuntansi yang Berlaku umum (Generally
Accepted Accounting Principles- GAAP) terdiri atas seluruh standar
akuntansi keuangan, peraturan, dan regulasi yang harus dipatuhi dalam
mempersiapkan laporan keuangan dengan komponen utama dari GAAP ini adalah
SFASs. Pada tahun 2002 FASB dan IASB menandatangani Norwalk
Agreement dengan tujuan untuk menghilangkan perbedaan yang muncul
diantara standardisasi mereka serta mengkoordinasikan agenda penetapan standard
masa depan sehingga permasalahan utama yang muncul dapat diselesaikan bersama.
Pada tahun yang sama , 2002, ditandatangani UU Sarbanes-Oxley Act yang
secara signifikan memperluas persyaratan AS dalam tata kelola perusahaan, pengungkapan,
dan pelaporan serta regulasi proesi audit.
Laporan Keuangan
Laporan Keuangan di
Amerika Serikat meliputi:
1.
Laporan manajemen
2.
Laporan auditor
independen
3.
Laporan keuangan
primer (Laporan Laba-Rugi, neraca, laporan arus kas, laba-rugi komprehensif, laporann
ekuitas pemegang saham)
4.
Diskusi manajemen dan
analisis atas hasil operasional dan kondisi keuangan
5.
Pengungkapan mengenai
kebijakan akuntansi dengan dampak yang paling kritis pada laporan keuangan
6.
Catatan atas laporan
keuangan
7.
Perbandingan data
keuangan selama 5 atau 10 tahun
8.
Data kuartal terpilih
Pengukuran Akuntansi
·
Penggabungan bisnis harus
dicatat seperti sebuah pembelian
·
Goodwill
dikapitalisasi sebagai selisih antara harga pasar yang dipertimbangkan dengan
harga pasar dibawah aset bersih yang diperoleh
·
Penyesuaian mata uang
asing megikuti persyaratan dari SFASs no.52 yang menggunakan mata uang
fungsional anak perusahaan luar negeri untuk menentukan metodologi translasi
·
Aset berwujud dan
tidak berwujud dinilai dengan harga perolehan (biaya historis)
·
Dalam penentuan harga
persediaan menggunakan metode FIFO, LIFO dan rata-rata
·
LIFO digunakan untuk
tujuan kepentingan pajak
Meksiko
Pada tahun 1500an, Meksiko merupakan rumah bagi
berbagai macam kebudayaan yang sangat maju. Hernando Cortes menaklukan meksiko
pada tahun 1521 dan mendirikan koloni spanyol yang berlangsung selama hampir 300
tahun. Meksiko mendelegasikan kemerdekaan pada 1810., dan diakui merdeka oleh
spanyol pada 1821.
Meksiko memiliki sistem perekonomian pasar bebas:
perusahaan yang dimiliki atau dikendalikan pemerintah mendominasi perminyakan
dan sarana umum, sedangkan perusahaan swasta mendominasi industry manufaktur,
konstruksi, pertambangan, hiburan, dan jasa. Reformasi ekonomi pasar bebas
selama 1990-an membantu mengurangi inflasi, meningkatkan pertumbuhan ekonomi,
serta membawa dasar ekonomi yang lebih baik. Ciri penting akuntansi Meksiko
adalah penggunaan akuntansi tingkat harga umum yang komprehensif sebagai dasar
pengukuran.
Regulasi dan Penegakan
Aturan Akuntansi
Institut Akuntan Publik Meksiko (Instituto Mexicano de Contrades Publicos)
menerbitkan standard akuntansi dan auditing di Meksiko. Standar akuntansi
dikembangkan oleh Komisi Prinsip Akuntansi yang berada di bawah institute
tersebut; sedangkan standard auditing merupakan tanggung jawab Komisi Prosedu
dan Standar Auditing. Meskipun hukumnya didasarkan pada hukum sipil, penetapan
standard akuntansi di Meksiko menggunakan pendekatan Inggris-Amerika, atau
Anglo-Saxon, dan bukan pendekatan Eropa Kontinental. Prinsip akuntansi di
Meksiko tidak membedakan antara perusahaan besar dan kecil serta dapat diterapkan
untuk seluruh bentuk usaha.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan di Meksiko harus disesuaikan dengan tingkat inflasi
yang terjadi, dan harus meliputi:
1.
Neraca
2.
Laporan Laba-Rugi
3.
Laporan perubahan
ekuitas pemegang saham
4.
Laporan perubahan
posisi keuangan
5.
Catatan, merupakan
bagian yang melengkapi laporan perubahan posisi keuangan, yang meliputi antara
lain :
·
Kebijakan akuntani
pada perusahaan
·
Kontijensi dalam
jumlah material
·
Komitmen pembelian
aktiva dalam jumlah besar atau berdasarkan kontrak sewa guna usaha
·
Penjelasan mendetail
mengenai utang jangka panjang dan kurs mata uang asing
·
Batasan Dividen
·
Jaminan
·
Program pension
karyawan
·
Transaksi dengan
pihak hubungan istimewa
·
Pajak penghasilan
Pengukuran Akuntansi
·
Baik metode akuntansi
pembelian dan penyatuan kepemilikan untuk penggabungan usaha dapat digunakan
·
Goodwill
merupakan kelebihan harga pembelian terhadap nilai sekarang aset bersih yang diperoleh
·
Aset berwujud/ tidak
berwujud didepresiasi / diamortisasi berdasarkan masa manfaatnya
(biasanya tidak lebih dari 20tahun)
·
Biaya penelitian
dibebankan saat terjadinya, dan biaya pengembangan dikapitalisasi dan
diamortisasi apabila kelayakan ekonomi telah dipastikan
·
Sewa guna usaha
termasuk ke dalam financial lease atau operational lease
·
Kerugian kontijensi diakui
ketika mungkin terjadi dan dapat diukur
·
Cadangan kontijensi
umum tidak dapat diperkenankan dalam GAAP Meksiko
·
Pajak tangguhan
disediakan dengan menggunakan metode kewajiban
Jepang
Pembukuan dan laporan keuangan di
Jepang menggambarkan adanya percampuran dari pengaruh domestik dan
internasional. Pada setengah awal
abad ke-20, pemikiran akuntansi merupakan refleksi adanya pengaruh jerman, sisa
abad selanjutnya adalah pemikiran AS. Pada 2001 terjadi perubahan yang besar
dengan pembentukan organisasi sektor swasta sebagai pembuat standard akuntansi.
Untuk memahami sistem pembukuan Jepang, kita harus
memahami budaya, praktik bisnis dan sejarah Jepang. Perusahaan-perusahaan
Jepang saling memiliki ekuitas saham satu sama lain, dan sering kali bersama-sama
memiliki perusahaan lain. Investasi yang saling bertautan ini menghasilkan
konglomerat industri raksasa yang disebut keiretsu.
Regulasi dan
Penegakan Aturan Akuntansi
Pemerintah nasional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap akuntansi
Jepang. Regulasi akuntansi berdasarkan pada tiga undang-undang: Hukum Komersial
(Companuy Low), Undang-undang Pasar Modal (Securities And Exchange
Law), dan Undang-undang Pajak Penghasilan Perusahaan (Corporate Income
Tax Law). Ketiga hukum tersebut saling berhubungan dan berinteraksi satu
sama lain yang disebut sebagai “sistem legal triangular”.
Hukum Komersial diatur oleh Kementrian Kehakiman/Ministry of
Justice (MOJ). Hukum tersebut merupakan inti dari regulasi akuntansi
di Jepang dan yang paling memiliki pengaruh besar. Perlindungan terhadap
kreditor dan pemegang saham merupakan prinsip utama dengan ketergantungan yang
sangat jelas atas pengukuran biaya historis. Semua perusahaan yang didirikan menurut
Hukum Komersial diwajibkan untuk memenuhi provisi akuntansi, yang dimuat dalam
“aturan-aturan menyangkut neraca, laporan laba rugi, laporan usaha, dan skedul
pendukung perusahaan dengan kewajiban terbatas.
Perusahaan milik
publik harus memenuhi ketentuan lebih lanjut dalam Undang- undang Pasar Modal (Securities and Exchange Law – SEL) yang
diatur oleh Kementrian Keuangan. SEL dibuat berdasarkan Undang – undang Pasar
Modal AS dan diberlakukan terhadap Jepang oleh Amerika Serikat selama masa
pendudukan AS setelah Perang Dunia II. Tujuan utama SEL adalah untuk memberikan
informasi dalam pengambilan keputusan investasi. Dewan Pertimbangan Akuntansi
Usaha ( Business Accounting Deliberation
Council – BADC ) merupakan lembaga penasehat khusus bagi Kementrian
Keuangan yang bertanggung jawab untuk mengembangkan standar akuntansi sesuai
dengan SEL. BADC dapat dikatakan merupakan sumber utama prinsip akuntansi yang
diterima secara umum di Jepang sekarang ini. BADC diangkat oleh Kementrian
Keuangan dan bekerja paruh waktu. Mereka berasal dari kalangan akademis,
pemerintahan, lingkaran bisnis serta anggota Institut Akuntan Publik
bersertifikat di Jepang (Japan Institut
Of Certified Accountants – JICPA).
Berdasarkan Hukum Komersial, laporan
keuangan dan skedul pendukung pada perusahaan kecil dan menengah mharus diaudit
hanya oleh auditor wajib. Baik auditor wajib atau independen, harus mengaudit atas
perusahaan besar. Auditor independen harus mengaudit laporan keuangan
perusahaan milik public sesuai dengan Hukum Surat Berharga. Auditor wajib tidak memerlukan kuallifikasi profesional dan
dipekerjakan oleh perusahaan secara penuh. Audit wajib biasanya fokus tindakan-tindakan
manajemen yang diambil oleh para direktur dan apakah mereka telah melakukan
tugasnya sesuai dengan aturan hukum. Auditor independen meliputi pemeriksaan
terhadap laporan dan catatan keuangan, serta harus dilakukan oleh akuntan
publik bersertifikasi (Certified Public Accountans - CPAs).
Laporan Keuangan
Perusahaan yang didirikan menurut Hukum Komersial diwajibkan untuk
menyusun laporan wajib yang harus mendapat persetujuan dalam rapat tahunan pemegang
saham, yang isinya antara lain:
1.
Neraca
2.
Laporan Laba Rugi
3.
Laporan atas
perubahan ekuitas pemegang saham
4.
Laporan bisnis
5.
Jadwal terkait
Informasi ini disusun untuk satu tahun tunggal berdasarkan induk
perusahaan dan diaudit oleh auditor wajib. Hukum Komersial tidak mengharuskan
laporan arus kas.
Pengukuran Akuntansi
Meskipun metode penyatuan kepemilikan diperbolehkan, metode pembelian
untuk penggabungan usaha umumnya digunakan. Goodwill diukur menurut dasar nilai
wajar aktiva bersih yang diakuisisi dan diamortisasi selama maksimum 20 tahun. Metode
ekuitas digunakan untuk investasi dalam perusahaan afiliasi ketika perusahaan
induk memberikan pengaruh signifikan terhadap kebijakan operasional dan keuangan.
Metode ekuitas juga digunakan untuk mencatat usaha patungan, konsolidasi secara
profesional tidak diperbolehkan. Berdasarkan standard translasi mata uang
asing, aktiva dan kewajiban anak perusahaan asing ditranslasikan berdasarkan
nilai tukar kini (akhir tahun), pendapatan dan beban berdasarkan nilai tukar
rata-rata dan penyesuaian translasi disajikan dalam ekuitas pemegang saham.
Hukum Komersial mewajibkan perusahaan- perusahaan
besar untuk menyusun laporan konsolidasi. Selain itu, perusahaan yang
mencatatkan saham harus menyusun
laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan SEL. Kebanyakan prakrik akuntansi yang sebelumnya dijelaskan dilaksanakan dalam beberapa tahun terakhir sebagai akibat dari Perubahan Besar dalam Akuntansi seperti yang disebutkan sebelumnya. Perubahan – perubahan terakhir ini meliputi : (1) mengharuskan perusahaan yang mencatatkan sahamnya untuk membuat laporan arus kas; (2) memperluas jumlah anak perusahaan yang dikonsolidasikan berdasarkan kendali yang dimiliki dan bukan persentase kepemilikan; (3) memperluas jumlah perusahaan afiliasi yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas berdasarkan pengaruh signifikan dan bukan pada persentase kepemilikan; (4) menilai investasi dalam surat berharga sebesar harga pasar dan bukan harga perolehan; (5) provisi penuh atas kewajiban tangguhan; dan (6) akrual penuh atas pension dan kewajiban pensiun lainnya. Akuntansi di Jepang sedang dibentuk ulang agar sesuai dengan IFRS.
laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan SEL. Kebanyakan prakrik akuntansi yang sebelumnya dijelaskan dilaksanakan dalam beberapa tahun terakhir sebagai akibat dari Perubahan Besar dalam Akuntansi seperti yang disebutkan sebelumnya. Perubahan – perubahan terakhir ini meliputi : (1) mengharuskan perusahaan yang mencatatkan sahamnya untuk membuat laporan arus kas; (2) memperluas jumlah anak perusahaan yang dikonsolidasikan berdasarkan kendali yang dimiliki dan bukan persentase kepemilikan; (3) memperluas jumlah perusahaan afiliasi yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas berdasarkan pengaruh signifikan dan bukan pada persentase kepemilikan; (4) menilai investasi dalam surat berharga sebesar harga pasar dan bukan harga perolehan; (5) provisi penuh atas kewajiban tangguhan; dan (6) akrual penuh atas pension dan kewajiban pensiun lainnya. Akuntansi di Jepang sedang dibentuk ulang agar sesuai dengan IFRS.
Cina
Pada Akhir tahun 1970-an, para pemimpin Cina mulai
untuk mengubah ekonomi mulai dari perencanaan pusat bergaya Soviet menjadi
lebih berorientasi pasar tetapi masih berada di bawah kendali partai komunis.
Cina menerapkan suatu perekonomian terencana yang sangat terpusat, yang
mencerminkan prinsip-prinsip Marxisme dan pola-pola yang dianut Uni Soviet
dimana Negara mengendalikan kepemilikan, hak untuk menggunakan dan distribusi
seluruh alat produksi dan memberlakukan perencanaan dan kendali yang kaku atas
perekonomian.
Pelaporan keuangan cukup sering dilakukan dan
lengkap. Ciri utamanya adalah orientasi manajemen dana, yang mana dana
diartikan sebagai property, barang, dan material yang digunakan dalam proses
produksi. Perekonomian Cina saat ini paling tepat disebut sebagai perekonomian
Hibrid Campuran), dimana Negara mengendalikan komoditas dan industri yang
strategis, sementara industri lain serta sektor komersial dan swasta, diatur oleh
system yang berorientasi kepada pasar.
Regulasi dan Penegakan
Aturan Akuntansi
Dewan Negara (satuan Eksekutif
yang berhubungan dengan Kabinet) Juga telah mengeluarkan aturan Pelaporan dan
Akuntansi Keuangan bagi Perusahaan (Financial Accounting and reporting Rules
for Enterprises- FARR). FARR ini berfokus pada pencatatan buku, penyusunan
laporan keuangan, pelaporan praktik, dan masalah-masalah akuntansi keuangan dan
peaporan lainya.
Pada tahun 1992, Kementrian Keuangan mengeluarkan Akuntansi Standar
untuk Perusahaan Bisnis (Accounting Standards for Business Enterprises /ASBE). ASBE adalah suatu kerangka dasar konseptual yang dirancang untuk
menuntun perkembangan standard akuntansi yang baru. Pada akhirnya standard
digunakan untuk mengharmonisasikan praktik domestic dan mengharmonisasikan
praktik di Cina dengan praktik Internasional.
Kemudian, pada tahun 1998 Cina
mendirikan Komite Standar Akuntansi Cina (The China Accounting Standards
Committee-CASC) sebagai lembaga berwenang dalam departemen keuangan yang
bertanggungjawab untuk mengembangkan standar akuntansi. Pada akhirnya, tahun
2006 susunan baru ASBE dikeluarkan, dan ASBE ini menyajikan standard kerangka
kerja dasar, dan standard khusus yang menetapkan prinsip-prinsip yang luas dan
pedoman pelaksanaan rinci yang pada hakikatnya sejalan dengan IFRS.
Pelaporan Keuangan
•
Periode akuntansi
diwajibkan untuk sama dengan kalender tahunan.
•
Laporan Keuangan
terdiri atas:
a.
Neraca
b.
Laporan laba rugi
c.
Laporan arus kas
d.
Laporan perubahan
ekuitas
e.
Catatan
Pengukuran Akuntansi
•
Penggabungan usaha
dicatat menggunakan metode pembelian Goodwill adalah perbedaan antara biaya dan harga
pasar asset dan kewajiban yang diakuisisi. Metode ekuitas juga digunakan untuk
menghitung usaha gabungan (joint ventures).
•
Biaya historis merupakan
dasar untuk menilai aktiva berwujud dan tidak berwujud; revaluasi aktiva tidak
diperkenankan. Aktiva didepresiasi dan diamortisasi selama periode masa
manfaat.
•
Biaya penelitian
dibiayakan, tapi biaya pengembangan dikapitalisasi jika kelayakan teknologi dan
biaya pemulihan ditetapkan .
•
Imbalan kerja dibebankan
pada saat mereka diterima daripada ketika dibayar.
India
Dari tahun 1947 sampai akhir 1970-an, ekonomi India
digolongkan dengan bergaya program sosial pemerintah terpusat dan industry pengganti
barang impor. Produksi ekonomi telah berubah dari pertanian, kehutanan,
perikanan, dan manufaktur tekstil dengan beragam industry berat dan
transportasi. Akan tetapi, kurangnya persaingan berakibat pada rendahnya
kualitas produk dan inefisiensi dalam produksi. Menghadapi krisis ekonomi,
pemerintah mulai melaksanakan ekonomi terbuka pada tahun 1991. Reformasi
ekonomi pasar diadopsi sejak saat itu, termasuk privatisasi industri
pemerintah, pembebasan investasi asing dan rezim bursa, pengurangan tarif dan
hambatan perdagangan lainnya, perubahan dan modernisasi sector keuangan,
penyesuaian kekuasaan pemerintah secara signifikan dan kebijikan fiscal, serta
penjagaan hak intelektual. Akan tetapi, sebagian besar industry berat masih dimiliki
pemerintah, dan tarif tinggi serta membatasi investasi asing langsung masih
terjadi, sector jasa telah terbukti menjadi sector india yang paling dinamis
pada saat itu, dimana telekomunikasi dan teknologi informasi memiliki
pertumbuhan yang pesat. Kebanyakan pengamat sepakat bahwa perubahan lebih jauh
dan investasi modal tambahan dalam infrastruktur lebih dibutuhkan supaya india
menjadi pemain ekonomi terpandang.
Regulasi dan Penegakan
Aturan Akuntansi
Akuntansi dipengaruhi oleh bangsa Inggris. Pelaporan keuangan ditujukan
pada saat presantasi wajar dan ada profesi akuntansi independen yang mengatur
standar akuntansi dan proses audit. Dua sumber utama standar akuntansi keuangan
di India adalah lembaga hukum dan profesi akuntansi. Penetapan lembaga pertama
diatur dalam undang-undang tahun 1857, dan hukum pertama berhubungan dengan
pemeliharaan dan pemeriksaan catatan akuntansi yang telah dilaksanakan tahun
1866, bersama dengan kualifikasi resmi auditor pertama. Keduanya belandaskan
hukum Inggris.
Akta perusahaan 1956 diatur dan diperbarui oleh
agen pemerintah, Departemen Urusan Perusahaan, akta tersebut menyediakan cara
kerja yang luas yang disebut kitab akuntansi dan persyaratan untuk sebuah
audit. Menurut akta, kitab akuntansi
·
Harus
memberikan sudut pandang yang adil dan sebenarnya menyangkut status urusan
perusahaan
·
Harus
tetap pada basis akrual sesuai dengan sistem akuntansi pencatatan ganda.
Akta ini
mewajibkan neraca yang telah diaudit dan akun laba-rugi telah ditandatangani
oleh jajaran direktur. Laporan tambahan direktur harus memuat status urusan
perusahaan, ketetapan materinya, rekomendasi dividen, dan informasi penting
lainnya guna memahami sifat bisnis perusahaan dan anak perusahaan.
Lembaga yang
bertanggungjawab atas izin profesi Akuntansi, pengembangan standart dan proses
audit adalah The Institute of Chartered Accountant of India. Institute tersebut
berencana untuk mengadopsi IFRS secara penuh tanpa modifikasi.
Pelaporan Keuangan
Laporan keuangan terdiri atas neraca dua tahun, laporan
laba-rugi, laporan arus kas, dan kebijakan akuntansi dan catatan. Perusahaan
yang tidak terdaftar hanya perlu menyiapkan laporan induk saja, akan tetapi
bagi perusahaan yang terdaftar harus menyiapkan laporan gabungan dan laporan induk.
Laporan keuangan harus menyajikan pandangan yang adil dan benar, namun tidak
ada penolakan kebenaran dan keadilan selama mereka ada di kawaasan Inggris.
Seperti yang dicatat di atas, akta perusahaan menghendaki bahwa laporan
direktur menyertai laporan keuangan.
Pengukuran Akuntansi
Anak perusahaan
digabungkan ketika induk perusahaan memiliki saham lebih dari setengah
kemampuan voting atau mengontrol pengaturan komposisi dewan direktur. Tidak ada
standar pembukuan untuk penggabungan usaha, tetapi kebanyakan dari mereka
dihitung sebagai pembelian. Akan tetapi, metode penyatuan bunga digunakan bagi
perusahaan merger (disebut amalgamations). Goodwill berbeda di antara
perhitungan yang ada dan hasil jumlah asset dan utang yang diperoleh.
Penggabungan yang proporsional digunakan untuk kesatuan kendali gabungan (usaha
gabungan/joint venture). Metode ekuitas digunakan pada akun
afiliasi-terhadap entitas yang memiliki pengaruh yang signifikan namun bukan
kendali.
Penilaian asset tetap memakai nilai wajar atau harga perolehan,
sedangkan asset tidak berwujud diamortisasi tidak lebih dari 10 tahun. Biaya persediaan dihitung pada harga terendah antara harga perolehan dan
nilai yang dapat direalisasi. FIFO, dan metode rata-rata dapat diterima dengan
metode arus biaya.
Sewa pembiayaan dikapitalisasi dalam nilai wajar
pasar dan didepresiasi terhadap masa penggunaan sewa. Sewa operasional dicatat
sebagai biaya dengan metode garis lurus.
AKUNTANSI KOMPARATIF DI
EROPA
BEBERAPA PENGAMATAN TENTANG STANDAR AKUNTANSI DAN PRAKTEK
Standar akuntansi adalah peraturan atau aturan (termasuk
hukum dan ketetapan) yang mengatur penyusunan laporan keuangan. Pengaturan
standar adalah proses dimana standar akuntansi dirumuskan. Dengan demikian, standar akuntansi merupakan hasil dari
penetapan standar. Namun, praktek sebenarnya mungkin menyimpang dari apa yang
standar membutuhkan.
Setidaknya ada tiga alasan yaitu :
1.
Dibanyak negara hukuman
bagi yang melanggar dengan pernyataan akuntansi
resmi lemah atau
tidak efektif. Perusahaan tidak
selalu mengikuti standar ketika
mereka tidak ditegakkan.
2.
Perusahaan mungkin secara sukarela melaporkan informasi lebih banyak daripada
yang dibutuhkan.
3. Beberapa negara memungkinkan perusahaan untuk tidak mengikuti dari standar akuntansi jika hal itu akan lebih
baik mewakili hasil perusahaan dari operasi
dan posisi keuangan.
Pengaturan standar akuntansi biasanya melibatkan kombinasi dari kelompok swasta
dan sektor publik. Sektor swasta meliputi profesi
akuntansi dan kelompok lain dipengaruhi
oleh proses pelaporan keuangan , seperti pengguna dan penyedia dari keuangan
\ pernyataan dan karyawan.
Sektor publik termasuk lembaga seperti otoritas pajak , instansi pemerintah yang bertanggung jawab
untuk hukum komersial
, dan
komisi sekuritas. Bursa saham
dapat mempengaruhi proses dan mungkin baik dalam sektor
swasta atau publik , tergantung pada
negara. Peran dan pengaruh
kelompok-kelompok ini dalam menetapkan
standar akuntansi berbeda dari satu
negara ke negara.
Perbedaan-perbedaan ini membantu menjelaskan mengapa standar bervariasi di
seluruh dunia.Hubungan antara standar
akuntansi dan praktik akuntansi yang kompleks, dan tidak selalu bergerak
dalam arah satu arah. Dalam beberapa kasus, praktik berasal dari standar; pada
orang lain, standar yang berasal
dari praktek. Praktek dapat dipengaruhi
oleh kekuatan pasar, seperti yang berkaitan dengan kompetisi untuk dana di pasar modal.
Perusahaan bersaing untuk dana dapat secara
sukarela memberikan informasi melampaui
apa yang diperlukan dalam menanggapi permintaan untuk informasi oleh investor dan lain-lain. Jika permintaan untuk informasi
tersebut cukup kuat, standar dapat
diubah untuk mandat pengungkapan
yang sebelumnya adalah sukarela.
IFRS
DI UNI EROPA
Kecenderungan dalam pelaporan keuangan
adalah menuju penyajian wajar, setidaknya untuk laporan keuangan konsolidasi.
Kecenderungan ini terutama berlaku di Uni Eropa. Pada tahun 2002, Uni Eropa
menyetujui peraturan akuntansi yang mengharuskan semua perusahaan Uni Eropa
yang terdaftar pada penjualan diatur untuk mengikuti IFRS dalam laporan
keuangan konsolidasi , mulai tahun 2005. Negara-negara anggota bebas untuk
memperluas persyaratan ini untuk semua perusahaan , bukan hanya
yang tercantum, termasuk laporan keuangan perusahaan perorangan. Konvergensi
dalam pelaporan data keuangan dapat diharapkan di mana IFRS yang diperlukan,
tetapi perbedaan tetap di mana mereka tidak.
Untuk memahami akuntansi di Eropa , salah satu
harus memahami kedua IFRS dan persyaratan akuntansi lokal. Banyak perusahaan
akan memilih untuk mengikuti persyaratan lokal dalam kasus di mana IFRS
diizinkan. Misalnya, mereka dapat melihat IFRS tidak relevan untuk kebutuhan
mereka atau terlalu rumit. Dengan demikian, kami memberikan gambaran IFRS di
bagian ini.
LAPORAN KEUANGAN
IFRS terdiri dari laporan
posisi keuangan
, laporan
laba rugi komprehensif , laporan arus kas, sebuah pernyataan yang perubahan
ekuitas , dan catatan
penjelasan. Pengungkapan catatan
harus mencakup:
·
Diikuti kebijakan
akuntansi
·
Putusan yang dibuat oleh
manajemen dalam menerapkan kebijakan akuntansi
·
Asumsi kunci mengenai
masa depan dan sumber penting lainnya tentang ketidakpastian estimasi.
Informasi komparatif hanya diperlukan untuk
periode sebelumnya. Tidak ada
persyaratan IFRS untuk menyajikan
laporan keuangan induk entitas selain laporan
keuangan tanggal terkonsolidasi.
Ada juga ada persyaratan IFRS untuk menghasilkan laporan keuangan interim. IFRS dapat diganti dalam
keadaan yang sangat jarang untuk
mencapai penyajian wajar. Ketika
mereka, sifat, alasan,
dan dampak keuangan dari keberangkatan dari IFRS harus diungkapkan.
PENGUKURAN
AKUNTANSI
Berdasarkan
IFRS, semua kombinasi bisnis diperlakukan sebagai pembelian. Goodwill merupakan
selisih antara nilai wajar diberikan pertimbangan dan nilai wajar aset
, kewajiban anak perusahaan , dan kewajiban kontinjensi. Goodwill diuji setiap tahun
untuk penurunan nilai. Goodwill negatif harus segera diakui dalam pendapatan.
Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat dengan metode
ekuitas. sebuah asosiasi adalah suatu
perusahaan dimana investor
memiliki pengaruh signifikan, tetapi
yang bukan merupakan anak perusahaan
atau perusahaan patungan.
Pengaruh signifikan adalah kekuatan untuk berpartisipasi dalam keputusan
kebijakan keuangan dan operasional investasi tetapi tidak untuk mengontrol kebijakan tersebut.
Penjabaran laporan keuangan dari
operasi asing didasarkan
pada fungsi konsep mata uang fungsional
. Mata
uang fungsional adalah mata uang dari
lingkungan ekonomi primer dimana
entitas asing beroperasi. Ini dapat berupa mata uang yang sama bahwa orang tua menggunakan
untuk menyajikan laporan keuangan
atau berbeda , mata uang asing. (a)Jika
entitas asing memiliki
mata uang fungsional yang berbeda
dari mata uang pelaporan induk, laporan keuangan dijabarkan dengan menggunakan metode tarif
saat dengan penjabaran yang dihasilkan termasuk dalam ekuitas. (Berdasarkan metode
tarif saat, aset dan kewajiban
dijabarkan dengan akhir tahun , atau saat ini , nilai tukar. Pendapatan
dan beban dijabarkan dengan kurs
transaksi (dalam prakteknya, rata-rata tingkat)
(b)Jika entitas
asing memiliki mata
uang fungsional sama dengan mata
uang pelaporan induk, laporan
keuangan dijabarkan sebagai
berikut:
·
Year-end
rate for monetary items Harga akhir tahun
untuk item moneter
·
Transaction
date exchange rates for nonmonetary items carried at historical cost
·
Valuation
date exchange rates for nonmonetary items carried at fair value
Kurs yang termasuk dalam pendapatan periode berjalan. (c) Jika
suatu entitas asing memiliki mata uang fungsional dari
ekonomi hiperinflasi, laporan keuangan yang disajikan
kembali untuk pertama dampak inflasi, maka dijabarkan
dengan menggunakan metode tarif saat dijelaskan di atas.
Aset senilai baik biaya
historis atau nilai wajar.
Jika metode nilai wajar digunakan, revaluasi harus
dilakukan secara teratur dan semua
item dari kelas
tertentu harus dinilai kembali.
Revaluasi meningkat dikreditkan ke ekuitas. Biaya penelitian dibebankan pada
saat terjadinya. Biaya pengembangan Modal-terwujud setelah kelayakan
teknis dan komersial produk atau jasa yang dihasilkan telah ditetapkan. Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah
antara biaya atau nilai realisasi bersih. FIFO dan rata-rata
tertimbang adalah basis biaya diterima berdasarkan
IFRS, tapi LIFO tidak.
LIMA SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN NASIONAL
Prancis
Perancis adalah advokat terkemuka
di dunia akuntansi seragam
nasional. Kementerian Ekonomi Nasional menyetujui Rencana
resmi pertama comptable general (kode akuntansi nasional) pada bulan September
1947. Sebuah rencana
revisi mulai berlaku pada tahun
1957. Sebuah revisi lebih lanjut
dari rencana itu diberlakukan
pada tahun 1982 di bawah pengaruh
Petunjuk Keempat dari Eropa Union (EU).
Pada tahun 1986 rencana itu diperpanjang untuk melaksanakan persyaratan Seventh Directive
Uni Eropa terhadap laporan keuangan
konsolidasi , dan itu lebih direvisi pada tahun 1999. Rencana Comptable General
menyediakan yaitu
·
Tujuan
dan prinsip-prinsip akuntansi keuangan dan pelaporan
·
Definisi
aset , kewajiban , ekuitas , pendapatan dan biaya
·
Pengakuan
dan penilaian aturan
·
Bagan
akun standar , persyaratan untuk pengguna dan persyaratan pembukuan lainnya
·
Model
laporan keuangan dan aturan untuk presentasi mereka
Penggunaan wajib grafik seragam
nasional rekening tidak usaha tidak
membebani Prancis karena rencana
tersebut diterima secara luas dalam
praktek. Selain itu, berbagai
jadwal diperlukan untuk pengembalian
pajak penghasilan didasarkan pada
model standar dari
laporan laba rugi dan neraca
, dan kantor statistik negara menghasilkan
informasi makroekonomi dengan menggabungkan laporan keuangan perusahaan.
Akuntansi Perancis sangat terkait erat
dengan rencana bahwa adalah mungkin
untuk mengabaikan fakta bahwa legislasi komersial (yaitu Kode
de Commerce) dan
hukum pajak mendikte banyak akuntansi keuangan
yang sebenarnya Perancis dan praktek pelaporan.
PERATURAN
AKUNTANSI DAN PENEGAKAN
Ada lima organisasi utama
yang terlibat dalam menetapkan standar di Prancis :
1. CNC / Badan Akuntansi Nasional
2. CRC / Peraturan Akuntansi Komite
3. AMF / Otoritas Pasar Keuangan
4. OEC / Institut Akuntan Publik
5. CNCC /
LAPORAN
KEUANGAN
Perusahaan Perancis harus melaporkan
hal berikut :
1. Neraca Keuangan
2. Laporan Laba Rugi
3. Catatan atas Laporan Keuangan
4. Laporan Direktor
5. Laporan Auditor
Laporan keuangan semua perusahaan dan
perseroan terbatas lainnya di atas ukuran tertentu harus diaudit. Perusahaan-perusahaan besar juga harus
mempersiapkan dokumen-dokumen yang
berkaitan dengan pencegahan kebangkrutan
bisnis dan sebuah laporan sosial , yang keduanya unik
ke Prancis. Tidak ada persyaratan
untuk laporan perubahan posisi keuangan atau laporan
arus kas. Namun
, CNC merekomendasikan
arus kas negara bagian pemerintah , dan perusahaan
Perancis hampir semua besar
menerbitkan satu.
PENGUKURAN AKUNTANSI
Aset berwujud biasanya senilai
biaya historis. Meskipun revaluasi diperbolehkan, mereka kena pajak dan
oleh karena itu , jarang ditemukan dalam
praktik. Aktiva tetap disusutkan
sesuai dengan ketentuan pajak , biasanya pada
garis lurus atau menurun
secara seimbang. Depresiasi
pajak tambahan kadang-kadang
tersedia, dalam hal jumlah tambahan
yang diambil ditampilkan sebagai biaya
yang luar biasa pada laporan laba rugi dan kredit
yang sesuai sebagai ketentuan yang berhubungan dengan pajak
ekuitas. Persediaan harus dinilai berdasarkan nilai terendah
antara biaya perolehan dan nilai
realisasi baik menggunakan Pertama
First Out (FIFO) atau
metode rata-rata tertimbang.
Jerman
Lingkungan akuntansi di Jerman telah berubah terus menerus dan sangat sejak akhir Perang
Dunia II. Pada saat itu, akuntansi bisnis menekankan lagu nasional dan melintang
dari akun seperti di
Perancis. Kode Komersial ditetapkan
berbagai prinsip-prinsip dari, pembukuan tertib,
dan audit independen
hampir tidak selamat dari perang.
Praktik- praktik ini juga menghasilkan jumlah pendapatan konservatif
yang berfungsi sebagai dasar untuk
dividen kepada pemilik. Dengan demikian, akuntansi Jerman dirancang untuk
menghitung jumlah pendapatan
yang bijaksana yang meninggalkan kreditur tanpa cedera setelah distribusi yang dibuat untuk pemilik.
PERATURAN
AKUNTANSI DAN PENEGAKAN
Sebelum tahun 1998, Jerman tidak
memiliki fungsi akuntansi keuangan penetapan standar, seperti yang dipahami di
negara-negara berbahasa Inggris. Institut Jerman memberikan konsultasi dalam berbagai
proses pembuatan hukum yang mempengaruhi akuntansi dan pelaporan keuangan, tapi
persyaratan hukum yang benar-benar tertinggi. Konsultasi serupa wasgiven oleh
Bursa Efek Frankfurt
, serikat buruh
Jerman dan akademisi
akuntansi
Akuntansi Jerman sistem penetapan standar baru secara
luas mirip dengan sistem di Inggris (seperti yang dibahas dalam bab ini) dan Amerika Serikat (Bab 4), dan IASB (Bab 8). Hal ini penting untuk menekankan
bagaimanapun bahwa standar GASb adalah rekomendasi
otoritatif yang hanya
berlaku untuk laporan keuangan
konsolidasi. Mereka tidak membatasi
atau mengubah persyaratan HGB. The GASb diciptakan untuk mengembangkan seperangkat standar Jerman kompatibel dengan standar
akuntansi internasional.
Sejak didirikan, GaSb
telah mengeluarkan Standar Akuntansi Jerman (GAS) pada isu-isu seperti laporan
arus kas, pelaporan segmen, pajak tangguhan, dan translasi mata uang asing.
Namun, pada tahun 2003, GaSb mengadopsi strategi baru yang selaras program
kerja dengan usaha IASB untuk mencapai konvergensi standar akuntansi global.
Perubahan ini diakui persyaratan Uni Eropa untuk IFRS untuk perusahaan yang
terdaftar.
LAPORAN
KEUANGAN
Hukum Jerman menentukan akuntansi yang berbeda,
audit, dan persyaratan pelaporan keuangan tergantung pada ukuran perusahaan bukan pada bentuk usaha organization. Ada tiga ukuran kelas-kecil,
menengah, dan besar-
didefinisikan dalam hal total neraca, total penjualan
tahunan, dan jumlah karyawan. Perusahaan dengan
sekuritas publik selalu tergolong besar. Hukum menentukan isi dan format laporan keuangan, yang meliputi
berikut ini:
1.
Neraca
Keuangan
2. Laporan Laba Rugi
3. Catatan
4. Laporan Manajemen
5.
Laporan
Auditor
PENGUKURAN AKUNTANSI
Metode revaluasi
harus digunakan dimana aset dan kewajiban dari perusahaan yang diakuisisi
adalah dibesarkan untuk nilai saat ini, dan jumlah yang tersisa adalah
goodwill. Goodwill harus diamortisasi selama masa manfaatnya, biasanya lima
tahun atau kurang. Metode ekuitas digunakan untuk asosiasi yang dimiliki 20
persen atau lebih, tetapi hanya dalam laporan keuangan konsolidasi. Usaha
patungan dapat dipertanggungjawabkan baik menggunakan konsolidasi proporsional
atau metode ekuitas.
Biaya historis merupakan dasar untuk menilai aktiva berwujud. Jerman adalah
salah satu penganut setia di dunia untuk prinsip biaya
historis. Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya atau pasar; FIFO, LIFO,
dan rata-rata adalah metode yang dapat diterima untuk menentukan
biaya. Aktiva tetap disusutkan dikenakan tarif
depresiasi pajak.
REPUBLIK CEKO
Akuntansi di Republik Ceko telah berubah arah beberapa kali, yang mencerminkan sejarah politik negara itu. Praktik akuntansi dan prinsip-prinsip tercermin orang-orang dari negara-negara berbahasa Jerman di Eropa sampai akhir Perang Dunia II. Tentu saja, harga tidak mencerminkan kekuatan pasar penawaran dan permintaan. Mereka terpusat ditentukan dan
dikontrol, terutama pada biaya ditambah dasar.
Kerugian yang biasanya
bersubsidi. Akuntansi adalah penting terbatas dalam mengelola perusahaan. Selanjutnya, informasi akuntansi dianggap laporan rahasia
dan keuangan tidak
diterbitkan. Sementara informasi akuntansi diperiksa
dan tidak diaudit.
PERATURAN
AKUNTANSI DAN PENEGAKAN
Akuntansi di CR dipengaruhi oleh Commercial Code, UU
Akuntansi, dan Departemen Keuangan keputusan. Bursa sejauh ini memiliki
pengaruh sedikit, dan, meskipun asal Jerman dari Kode Komersial, peraturan
pajak tidak langsung berpengaruh. Sebagaimana dibahas di bagian berikut,
pandangan yang benar dan adil diwujudkan dalam Undang-Undang Akuntansi dan diambil
dari Uni Eropa Directive ditafsirkan berarti pajak yang dan rekening keuangan
diperlakukan berbeda. Namun demikian, bentuk hukum lebih diutamakan daripada
substansi ekonomi dalam beberapa kasus. Departemen Keuangan juga mengawasi
Komisi Republik Securities, bertanggung jawab untuk pemantauan pasar modal dan menegakkan
pengawasan.
LAPORAN
KEUANGAN
Laporan
Keuangan harus komparatif yaitu :
1.
Neraca
Keuangan
2. Laporan Laba Rugi
3.
Catatan
PENGUKURAN AKUNTANSI
Akuisisi (pembelian) metode yang digunakan untuk menjelaskan kombinasi bisnis. Goodwill yang timbul dari kombinasi bisnis dihapuskan pada tahun
pertama konsolidasi atau dikapitalisasi
dan diamortisasi selama tidak lebih dari 20 tahun.
Metode ekuitas digunakan untuk perusahaan asosiasi (yang di atas yang perusahaan memiliki
pengaruh signifikan tetapi tidak
dikonsolidasikan), dan konsolidasi nasional proporsional digunakan
untuk usaha patungan. Akhir tahun (penutupan) nilai tukar yang digunakan untuk menerjemahkan baik laporan
laba rugi dan neraca anak perusahaan asing. Tidak ada pedoman
untuk pelaporan penyesuaian penjabaran mata uang asing.
Belanda
Akuntansi Belanda menyajikan beberapa paradoks yang menarik. Belanda
memiliki akuntansi hukum yang relatif permisif
dan persyaratan pelaporan keuangan
tetapi standar praktik profesional yang sangat tinggi. Belanda adalah negara hukum
kode, namun akuntansi
berorientasi pada penyajian wajar.
Akuntan Belanda juga
bersedia untuk mempertimbangkan ide-ide
asing. Belanda berada
di antara pendukung awal standar internasional untuk akuntansi dan
pelaporan keuangan, dan laporan IASB menerima
perhatian besar dalam menentukan
praktik yang dapat diterima
PERATURAN AKUNTANSI DAN PENEGAKAN
Peraturan akuntansi di Belanda tetap liberal sampai
berlalunya UU Laporan
Keuangan Tahunan pada tahun 1970.
Tindakan itu merupakan bagian dari program ekstensif perubahan
undang-undang dan
diperkenalkan sebagian untuk mencerminkan harmonisasi kedatangan hukum perusahaan dalam Uni Eropa.
LAPORAN
KEUANGAN
Kualitas
pelaporan keuangan Belanda adalah seragam tinggi. Laporan keuangan hukum harus
diajukan dalam bahasa Belanda, tetapi bahasa Inggris, Perancis, dan Jerman juga
diterima. Laporan Keuangan harus meliputi :
1. Neraca Keuangan
2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan Direktor
4. Informasi yang ditentukan
PENGUKURAN AKUNTANSI
Meskipun pooling-of-interests metode
akuntansi untuk kombinasi bisnis yang diperbolehkan dalam keadaan terbatas, itu jarang digunakan di Belanda. Metode pembelian adalah praktek yang normal. Goodwill merupakan
selisih antara biaya perolehan dan nilai wajar aktiva dan
kewajiban yang diperoleh. Hal ini
biasanya dikapitalisasi dan diamortisasi
selama estimasi masa manfaatnya , hingga maksimal 20
tahun. Hal ini juga dapat dibebankan langsung ke
ekuitas atau pendapatan.
Inggris
Akuntansi di
Inggris dikembangkan sebagai disiplin independen, Cally pragmati- menanggapi
kebutuhan dan praktik bisnis. Seiring waktu, hukum perusahaan berturut-turut
menambahkan struktur dan persyaratan lainnya, tetapi akuntan masih memungkinkan
fleksibilitas yang cukup besar dalam penerapan pertimbangan profesional.
PERATURAN
AKUNTANSI DAN PENEGAKAN
Dua sumber utama standar akuntansi keuangan di Inggris adalah
hukum perusahaan dan
profesi akuntansi sion. Kegiatan perusahaan
yang tergabung di Inggris secara luas diatur oleh undang-undang yang disebut perusahaan tindakan. Perusahaan
bertindak telah diperbarui, diperpanjang, dan terkonsolidasi
tanggal selama bertahun-tahun.
LAPORAN KEUANGAN
Pelaporan keuangan Inggris termasuk yang paling
komprehensif di dunia. Laporan keuangan umumnya meliputi:
1. Laporan Direksi
2. Laporan Laba Rugi dan Neraca
Keuangan
3. Laporan Arus Kas
4. Pernyataan dari jumlah keuntungan
dan kerugian yang diakui
5. Pernyataan Kebijakan Akuntansi
6. Catatan direferensikan dalam laporan
keuangan
7. Laporan Auditor
PENGUKURAN
AKUNTANSI
Belanda memungkinkan baik akuisisi dan metode penggabungan
akuntansi untuk kombinasi bisnis.
Namun, kondisi untuk penggunaan metode merger
(pooling-of-kepentingan di Amerika Serikat) yang begitu sempit bahwa itu hampir
tidak pernah digunakan. Berdasarkan
metode akuisisi, goodwill dihitung sebagai perbedaan antara nilai wajar pertimbangan dibayar dan nilai wajar aset bersih yang diperoleh. Sewa yang mengalihkan risiko dan manfaat dari kepemilikan aset yang
padat modal terwujud dan kewajiban sewa ditunjukkan
sebagai kewajiban.
HARMONISASI AKUNTANSI
PENDAHULUAN
Dalam praktik pelaporan
keuangan perusahaan di seluruh dunia pasti terdapat perbedaan. Hal ini
menyebabkan kerumitan yang besar bagi perusahaan untuk mempersiapkan,
mengkonsolidasi, mengaudit dan menafsirkan laporan keuangan yang
dipublikasikan. Beberapa organisasi di seluruh dunia telah terlibat dalam upaya
untuk menyelaraskan atau menstandarisasi akuntansi.
“Harmonisasi” adalah
sebuah proses peningkatan kecocokan praktek akuntansi dengan menetapkan batas
untuk tingkat variasi. Harmoni adalah negara di mana kecocokan telah dicapai.
Standarisasi dapat diartikan bekerja menuju satu perangkat dengan aturan yang lebih
kaku dan sempit. Namun, dalam akuntansi, kata-kata tersebut hampir menjadi
istilah teknis, dan salah satunya tidak dapat mengandalkan perbedaan yang
normal pada maknanya. Harmonisasi adalah kata yang cenderung dikaitkan dengan
undang-undang antarbangsa yang berasal dari Negara Uni Eropa. Standarisasi sering
dikaitkan dengan Dewan Standar Akuntansi Internasional (international Accounting Standard Board). Mulai sekarang, kita
umumnya akan menggunakan kata “harmoni” dan “harmonisasi” karena mereka
memiliki makna yang lebih luas. Hal ini juga penting untuk membedakan antara
harmonisasi aturan (de jure) dan
harmonisasi praktik (de facto). Tay
dan Parker (1990) menunjukkan harmonisasi/standardisasi de facto lebih berguna daripada harmonisasi/standardisasi de jure. 'Keseragaman' adalah di mana
dua atau lebih sperangkat aturan atau praktik adalah sama.
ALASAN, HAMBATAN UNTUK
DAN PENGUKURAN HARMONISASI
Alasan
untuk Harmonisasi
Produk akuntansi di satu
negara yang digunakan di berbagai negara lainnya. Akibatnya, alasan yang
membuat standar akuntansi nasional diinginkan juga berlaku secara
internasional. Tekanan untuk harmonisasi internasional berasal dari mereka yang
mengatur, menyiapkan dan menggunakan laporan keuangan. Investor dan penganalisis
laporan keuangan harus dapat memahami laporan keuangan perusahaan asing yang
yang mungkin ingin mereka beli. Mereka harus memastikan bahwa pernyataan dari
berbagai negara dapat diandalkan dan dibandingkan atau setidaknya harus jelas
tentang perbedaan sifat dan besarnya. Mereka juga perlu mendapatkan kepercayaan
tentang tingkat kesehatan audit.
Pemberi kredit
internasional seperti Bank Dunia harus menghadapi kesulitan perbandingan
laporan keuangan hal ini dikarenakan oleh efek pasar modal dari perbedaan
akuntansi internasional. Hambatan juga akan dirasakan oleh perusahaan yang
tidak beroperasi secara multinational. Namun, untuk perusahaan multinasional,
keuntungan dari harmonisasi jauh lebih penting. Upaya besar akuntan keuangan
untuk mempersiapkan dan mengkonsolidasikan laporan keuangan akan lebih sederhana
jika laporan keuangan dari semua dunia disusun atas dasar yang sama. Demikian
pula, dalam mempersiapkan informasi internal untuk penilaian kinerja anak
perusahaan di berbagai negara akan dapat dibuat lebih mudah.
Banyak aspek seperti
penilaian investasi, evaluasi kinerja, dan pengambilan keputusan lain dari
akuntansi manajemen akan mendapat manfaat dari harmonisasi. Penilaian dari luar
negeri perusahaan untuk pengambilalihan kekuasaan juga akan sangat difasilitasi.
Perusahaan multinasional juga akan merasa lebih mudah untuk mentransfer staf
akuntan dari satu negara ke negara lain.
Otoritas pajak di seluruh
dunia dimana pekerjaan mereka akan sangat rumit ketika menilai pendapatan
asing, karena adanya perbedaan dalam pengukuran laba di negara lain. Oleh
karena itu, bagi perusahaan berkembang akan sangat membantu apabila terdapat
sebuah standar dalam membuat laporan sehingga tidak ada pihak yang diuntungkan
ataupun dirugikan. Harus diakui bagaimanapun, bahwa otoritas pajak telah
menyebabkan banyak perbedaan, misalnya pengaruh pajak atas akuntansi Benua
Eropa dan penggunaan LIFO di Amerika Serikat.
Contoh
Perlunya Harmonisasi
Jumlah dan besarnya
perbedaan membuat jelas ruang lingkup untuk harmonisasi. Sebagai contoh, untuk
sesuatu yang mendasar seperti penilaian persediaan, praktek di negara-negara besar
adalah :
·
biaya (FIFO, LIFO atau
rata-rata tertimbang) misalnya, beberapa perusahaan Jepang;
·
lebih rendah dari FIFO
dan nilai realisasi bersih misalnya, praktik IFRS umum di Inggris;
·
lebih rendah dari LIFO
dan biaya penggantian saat ini misalnya, praktik US umum.
Menambahkan semua perbedaan bersama-sama,
efek pada pendapatan atau pemegang saham ekuitas dapat sangat besar.
Hambatan
untuk Harmonisasi
Harmonisasi menjadi
paling berguna ketika menyangkut pengguna adalah orang yang sama yang menerima informasi
dari perusahaan di negara yang berbeda. Mungkin hal yang relevan adalah perusahaan
harus mengikuti dua jenis aturan: satu untuk domestik dan lainnya untuk konsumsi
internasional lain atau satu laporan untuk induk dan satu lagi untuk konsolidasi.
Kendala untuk harmonisasi
adalah kurangnya badan pengawas internasional. Uni Eropa merupakan salah satu
lembaga untuk satu bagian dari dunia dan International
Organization of Securities Commissions (IOSCO) adalah lembaga berpengaruh bagi perusahaan
yang terdaftar dalam perusahaan internasional. Masalah selanjutnya adalah
nasionalisme. Ini mungkin menunjukkan keengganan untuk berkompromi yang
melibatkan praktik akuntansi yang berbeda dari negara-negara lain. Keengganan
ini mungkin ada pada akuntan, perusahaan negara yang mungkin tidak ingin kehilangan
kedaulatan mereka. Manifestasi nasionalisme lainnya mungkin kurangnya pengetahuan
atau ketertarikan dalam akuntansi negara lain. Kesulitan lainnya lagi adalah
efek dari konsekuensi ekonomi pada standar akuntansi, dimana konsekuensi
standar ekonomi bervariasi menurut masing-masing
negara dan akan berpengaruh pada akun.
Pengukuran
Harmonisasi
Metode statistik untuk
pengukuran harmoni de facto dan
harmonisasi pertama kali dikembangkan oleh van der Tas (1988, 1992). Dia
menyarankan indeks H (Herfindahl) dari harmoni nasional, indeks I (termasuk
faktor koreksi) dari harmoni internasional, dan indeks C atau indeks yang dapat
dibandingkan. Archer dkk. (1995) menguraikan indeks C van der Tas ini pad
indeks C antara negara dan indek C dalam negeri, dan berpendapat bahwa yang
terakhir dapat mengoreksi indeks I. Lebih lanjut diskusi tentang sifat
statistik dan penggunaan indeks ini dapat ditemukan di Herrmann dan Thomas
(1995), Archer dkk. (1996), Krisement (1997) dan Morris dan Parker (1998).
Peneliti lain memanfaatkan indeks ini termasuk Emenyonu dan Gray (1992, 1996).
Rahman dkk. (1996) menyarankan cara-cara di mana harmonisasi de jure dapat diukur.
Cañibano dan Mora (2000)
mempelajari harmonisasi de facto di
antara Eropa 1991/2 dan 1996/7. Mereka menerapkan uji signifikansi untuk indeks
C dan menemukan harmonisasi pada periode tersebut. Atribut mereka ini bukan
untuk perubahan peraturan tetapi untuk keinginan perusahaan yang sangat besar
(pemain global) untuk bersaing untuk modal di pasar internasional. Aisbitt
(2001) meneliti kegunaan indeks C dan kegunaan harmonisasi di wilayah Nordic
antara tahun 1981 dan 1998 sebagai studi kasus. Dia menunjukkan serangkaian
masalah, menunjukkan bahwa penelitian kualitatif mungkin lebih baik dari statistik
semakin lebih kompleks.
Pierce dan Weetman (2002)
membangun Archer dkk. (1995) dan Morris dan Parker (1998) mengembangkan formula
umum untuk indeks C antar negara di mana tidak diungkapkan dan dibagi menjadi
kasus di mana pengungkapan akan berlaku dan tidak akan berlaku. Mereka
menerapkan metode mereka untuk harmonisasi dari akuntansi pajak yang ditangguhkan
di Denmark dan Irlandia antara tahun 1986 dan 1993. Taplin (2003) mencatat bahwa
para peneliti sebelumnya tidak memberikan perhitungan standard error dari indeks
sehingga memberikan panduan pada nilai-nilai kemungkinan indeks dalam populasi
dari yang sampel diambil. Dia menyarankan formula untuk perhitungan kesalahan standar
. Taplin (2004) sebelumnya meneliti digunakan indeks dan menyarankan cara
memilih yang paling tepat, untuk setiap bagian tertentu dari penelitian,
berdasarkan empat kriteria.
KOMITE
STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL
Sejarah
dan Tujuan IASC
Telah diperdebatkan bahwa
badan yang paling sukses dan telah terlibat dalam harmonisasi adalah Komite
Standar Akuntansi Internasional (International
Accounting Standars Commitee (IASC)) dan penggantinya, Dewan Standar
Akuntansi Internasional (International
Accounting Standards Board (IASB)).
IASC didirikan pada tahun
1973 oleh badan akuntansi dari sembilan negara, yaitu: Australia, Kanada,
Perancis, Jepang, Meksiko, Belanda, Inggris dengan Irlandia, Amerika Serikat
dan Jerman Barat (Benson, 1979). Sebuah
badan pendahulu, mendirikannya pada tahun 1966 sebagai Accountants International Study Group (AISG) pada badan
professional Kanada, UK dan US yang menganalisis perbedaan pada praktek
akuntansi mereka. IASC beroperasi hingga tahun 2001, dimana IASC berhasil dan
kemudian mendirikan Accounting Standards
Committee Foundation (IASCF) yang juga menjalankan IASB.
IASC bebas dari segala
bentuk badan, tetapi pada tahun 1983 sebuah sebuah koneksi yang mapan dengan International Federation of Accountants (IFAC)
yang anggota kedua komite ini identik dengan lebih dari 150 badan akuntansi di
lebih dari 110 negara pada tahun 2001. IFAC berkonsentrasi pada masalah audit,
akuntansi manajemen dan Konggres Internasional Akuntan, sedangkan IASC hanya
berkonsentrasi pada standar akuntansi internasional dimana tujuannya adalah
untuk memformulasikan dan mempublikasikan laporan keuangan dan mempromosikan
penerimaan dan ketaatan dari seluruh dunia.
Standar
IASC menerbitkan kerangka
konseptual, yang agak mirip dengan yang dari FASB. Ada juga kesamaan yang kuat
dengan kerangka Australia dan Inggris. Kerangka tersebut juga diadopsi oleh
IASB dan digunakan ketika mempersiapkan standar. Hal ini adalah dipengaruhi
oleh negara Anglo-Amerika dimana tradisi yang paling akrab dengan menetapkan
aturan akuntansi dengan cara ini, dan bahwa yang paling mungkin untuk dapat
mengadopsi aturan non-pemerintah. Hal ini tidak mengherankan, kemudian, bahwa
bahasa kerja IASC adalah bahasa Inggris, yang sekretariatnya adalah di London dan
bahwa sebagian besar standar diikuti, atau dikompromikan antara standar AS dan
Inggris. Namun, sejauh mana AS dan Inggris mendominasi IASC adalah masalah
perdebatan sengit. Selanjutnya, IAS wajib membuat praktek tidak konsisten
dengan praktek AS atau Inggris, yaitu:
·
IAS
9 (1993 diserap ke dalam IAS 38 Tahun 1998) membutuhkan pengembangan
pengeluaran yang cocok untuk diakui sebagai aset. Hal ini bertentangan dengan
aturan AS (PSAK 2, yang
tidak memungkinkan kapitalisasi seperti) dan tidak konsisten dengan mayoritas
UK praktek (SSAP 13 hanya memungkinkan kapitalisasi). Kebetulan,
itu juga bertentangan dengan praktek di negara-negara seperti Perancis, Spanyol
atau Jepang, di mana biaya R & D biasanya tidak dikapitalisasi tetapi di mana keduanya
bisa.
·
IAS
22 (1993) diperlukan goodwill yang dikapitalisasi dan diamortisasi selama
masa manfaatnya, yang seharusnya tidak melebihi lima tahun kecuali periode yang lebih lama (sampai 20 tahun) bisa dibenarkan. Ini tidak konsisten dengan aturan maka AS
(amortisasi atas hingga 40 tahun) dan praktek Inggris (umumnya untuk menulis dari goodwill terhadap cadangan).
masa manfaatnya, yang seharusnya tidak melebihi lima tahun kecuali periode yang lebih lama (sampai 20 tahun) bisa dibenarkan. Ini tidak konsisten dengan aturan maka AS
(amortisasi atas hingga 40 tahun) dan praktek Inggris (umumnya untuk menulis dari goodwill terhadap cadangan).
Apakah
IASC sukses?
Dalam rangka untuk
menentukan apakah IASC berhasil maka perlu untuk membangun kriteria yang sukses
harus diukur. Kita mungkin dapat memulai dengan menyatakan tujuan dari IASC,
meskipun kita perlu mengkonfirmasi bahwa ini adalah wajar dan tujuan yang
berguna sebelum mengadopsi mereka sebagai ukuran keberhasilan IASC ini. Tujuan
dasar IASC adalah untuk mempublikasikan dan mempromosikan penerimaan standar pada
dasar di seluruh dunia. Tujuan ini mungkin sekali telah dianggap terlalu ambisius
dalam satu hal dan tidak cukup ambisius di lain.
Manfaat terbesar berasal
dari standardisasi antara negara di mana ada perusahaan yang menerbitkan laporan
keuangan dan memiliki investor asing, auditor, induk atau anak. Ini berarti
bahwa konteks keberhasilan mungkin lebih bijaksana telah dilihat sebagaimana
negara barat yang maju dan negara-negara berkembang dengan yang memiliki
hubungan ekonomi yang signifikan.
Negara
berkembang
Hal ini mungkin dapat
dilihat di negara berkembang dan negara industri baru yang paling jelas dan
paling sukses dengan menggunakan IASC selama tahun 1990-an. Banyak negara
(misalnya Nigeria, Malaysia dan Singapura) mengadopsi IASs dengan sedikit atau
tidak ada amandemen sebagai standar nasional mereka. IASs yang penting juga
untuk banyak negara berkembang lainnya, khususnya mereka dengan warisan
Inggris, yang mengandalkan sektor swasta dalam penetapan standar.
Negara-negara
Berkembang
Pernyataan agak mirip
seperti untuk negara-negara berkembang dapat seperti pada negara yang pindah dari komunis ke ekonomi
kapitalis, seperti Cina dan Eropa Timur, dimana mereka membutuhkan perbaikan
cepat untuk praktik akuntansi mereka karena mereka berubah dengan kecepatan sangat
tinggi dari ekonomi tanpa keuntungan, tidak ada pemegang saham, tidak ada
auditor independen dan tidak ada pasar saham. Untuk beberapa hal, lembaga dari Barat
berkompetisi untuk mempengaruhi negara-negara tersebut (seperti badan akuntansi
Inggris, Pemerintah Prancis, bank Jerman, dan Uni Eropa). Namun, IASC sebagai
seluruh pembuat standar dunia memiliki keuntungan yang memungkinkan untuk
menjadi pengaruh utama.
Benua
Eropa Barat dan Jepang
Pada tahun 1973, filosofi
penetapan standar dan gagasan dominan melayani pasar modal dengan informasi
adil bagi sebagian besar benua Eropa atau Jepang. Namun demikian, IASC bergerak
maju dengan dukungan dari negara-negara ini. Faktor-faktor yang membantu ini
adalah:
·
representasi besar negara-negara
non-Anglo-Saxon di dewan dan bekerja pihak, dan penunjukan akhirnya seorang
Prancis dan kemudian Jepang sebagai Ketua IASC;
·
delegasi nasional dari
negara-negara ini yang telah dilatih di akuntansi besar perusahaan atau
perusahaan multinasional dan yang tidak birokrat pemerintah;
·
keinginan di beberapa
negara Dewan-anggota untuk memperkuat pasar modal dan memodernisasi akuntansi
mereka (terutama sangat terasa di Perancis dan Italia dari tahun 1970 dan
seterusnya);
·
meningkatnya internasionalisasi dunia keuangan, sehingga
bahkan beberapa Perusahaan Jerman dan Jepang mulai meningkatkan keuangan luar
negeri;
·
keinginan untuk
menghindari dominasi AS akuntansi, sehingga IASC tampak bukan sebagai
alternatif yang buruk.
Efek langsung dari IASC pada semua ini
diamati dalam dua cara.
1. Dalam
beberapa kasus otoritas membuat aturan-menyetujui penggunaan IASs dalam keadaan
tertentu, misalnya di Perancis atau Italia untuk aspek-aspek tertentu dari
rekening konsolidasi. Regulator Jepang memulai proses pemeriksaan sesuai aturan
mereka dengan IASs.
2. Beberapa
perusahaan memilih untuk menggunakan IASs sebagian atau keseluruhan untuk utama
mereka atau tambahan laporan keuangan. Hal ini terlihat terutama di Swiss dan,
dari tahun 1994, di Jerman, tetapi diterapkan untuk beberapa perusahaan besar
di seluruh Benua Eropa.
Negara-pasar Modal
Kelompok
terakhir dari negara-negara termasuk mantan anggota dewan seperti Inggris Amerika, Kanada, Inggris, Australia, Afrika Selatan dan
Belanda. Namun, ada juga negara-negara dewan lainnya bergabung di
klub ibukota-pasar, terutama dalam kaitannya dengan perusahaan besar atau laporan (diketahui
Prancis dan Federasi Nordic). Pada
tingkat perusahaan di negara-negara ini, sedikit efek langsung dari IASC bisa dilihat sampai tahun 2005, terutama karena perusahaan
diharuskan untuk menggunakan aturan dalam negeri.
Dukungan pada Tahun
2000
Bukti
utama keberhasilan IASC muncul pada tahun 2000. Pertama, IOSCO
direkomendasikan oleh IASs untuk diterima oleh anggotanya. Ini meningkatkan kemungkinan bahwa SEC
pada akhirnya menerima IASs untuk pelaporan oleh perusahaan yang terdaftar
asing pada bursa saham AS. Juga, Komisi Uni Eropa
mengusulkan bahwa IASs harus diwajibkan untuk laporan dari semua perusahaan Uni
Eropa yang terdaftar pada tahun 2005.
Temuan
Empiris pada IASC
Beberapa temuan empiris pada IASC yang
dilakukan oleh beberapa ilmuan adalah :
·
McKinnon dan Jannell
(1984), pada harmonisasi de jure, menyimpulkan bahwa IASC belum berhasil dalam
mengubah standar yang ada atau menetapkan standar baru.
·
Evans dan Taylor (1982)
meneliti sesuai dengan standar IAS untuk lima dari enam negara penting dan
menyarankan bahwa IASC telah memiliki pengaruh kecil.
·
Nair dan Frank (1981)
tampak lebih luas di tingkat harmonisasi selama periode 1973-1979 membuat
kesimpulan kuat dari periode keberadaan IASC bertepatan dengan tumbuhnya
harmonisasi dari standar akuntansi.
·
Doupnik dan Taylor (1985)
menemukan beberapa peningkatan kepatuhan oleh negara-negara dengan standar IASC,
tapi temuan mereka disanggah oleh Nobes (1987).
·
Weetman dkk. (1998)
mengemukakan ada peningkatan
ketidakharmonisan antara Akuntansi Inggris dan IASC atau akuntansi US tetapi,
meskipun mereka mengambil akun perkembangan de
jure setelah tahun 1995.
·
Ali (2005) memberikan
ringkasan dari penelitian empiris pada harmonisasi.
·
Tukang roti dan Barbu
(2007) memberikan ringkasan yang lebih luas dari penelitian tentang harmonisasi
internasional pada tingkat dimana perusahaan benar-benar mematuhi IASs ketika mereka
mengaku melakukannya.
Sejarah
IASC
Dua sejarah utama dari
IASC telah diterbitkan: Camfferman dan Zeff (2007) dan Kirsch (2006). Keduanya
berbagai tingkat dukungan dari IASB, dan kedua ditulis setelah sejumlah besar
wawancara dengan mantan peserta dalam Kerja IASC ini.
BADAN-BADAN INTERNASIONAL LAINNYA
Bagian ini melihat sifat dan pentingnya beberapa
badan lain yang bersangkutan, dari tahun 1970- an dan seterusnya, dengan
aspek akuntansi internasional.
International
Federation of Accountants (IFAC)
Badan ini muncul menjadi
pada tahun 1977 setelah World Kongress Akuntan Kesebelas. Hal ini bertujuan
untuk mengembangkan profesi akuntansi internasional terkoordinasi. Sebuah badan
pendahulunya, yang disebut Komite Koordinasi Internasional untuk Akuntansi Profesi
(ICCAP), dibentuk pada tahun 1972 setelah Kongres Kesepuluh. IFAC mewakili
lebih dari 150 badan anggota akuntansi dari seluruh dunia, memiliki sekretariat
yang bekerja full-time di New York.
Pekerjaannya meliputi pengaturan standar internasional untuk audit (melalui
Internasional Auditing dan Jaminan Dewan Standar), etika, pendidikan dan
akuntansi manajemen; keterlibatan dalam pendidikan dan penelitian teknis; dan
mengorganisir kongres internasional setiap empat atau lima tahun.
G4
+ 1
G4 + 1 merupakan kelompok
yang terdiri atas para pembuat standar dari Australia, Kanada, Inggris dan
Amerika Serikat, dengan sekretariat IASC sebagai pengamat dimana kemudian Selandia
Baru bergabung. Dari tahun 1995 dan seterusnya, G4 + 1 mengeluarkan sejumlah
makalah diskusi, seperti pada sewa dan pengukuran kinerja. Para anggota G4 + 1
bersama membagikan kerangka kerja konseptual yang sama dan merasa mampu
melangkah lebih jauh dan lebih cepat dari Dewan IASC. Proses ini membantu untuk
mengkoordinasikan upaya yang lebih cepat dari pada standar IASC. Prses ini
membantu mengkoordinasi upaya dari pembuat standar ini. Pada bulan Februari
2001, setelah IASB baru telah ditunjuk, G4 + 1 kemudian menghilang.
IOSCO
The
International Organization of Securities Commission
(IOSCO) didirikan pada tahun 1983 merupakan sebuah asosiasi regulator sekuritas
pemerintah, seperti Securities and
Exchange Commission AS yang memutuskan apakah standar asing atau standar
akuntansi 'internasional' yang dapat diterima untuk pelaporan keuangan perusahaan
yang terdaftar di domestik maupun asing.
Uni
Eropa
Uni Eropa mengupayakan
keharmonisasian pada aturan akuntansi nasional di Eropa sejak tahun 1970-an dan
Uni Eropa telah menjadi pemain utama dalam harmonisasi akuntansi.
Fédération
des Ahli Comptables Européens (FEE)
FEE mulai bekerja pada
awal tahun 1987, mengambil alih dari dua badan Eropa sebelumnya, yaitu : Groupe d'Etudes (dibentuk tahun 1966)
dan Uni Européenne des Experts Comptables
(UEC, dibentuk pada tahun 1951). FEE berbasis di Brussels dan memiliki
anggota badan akuntansi di seluruh Eropa. Kepentingannya termasuk audit,
akuntansi dan perpajakan. Pada tahun 2001, FEE adalah kekuatan pendorong di
belakang penciptaan Keuangan Eropa Pelaporan Advisory Group (EFRAG), yang
menyarankan Komisi Uni Eropa pada penerimaan dari standar IASB baru.
Badan-badan
Regional Lainnya
Inter-American
Association Accounting (IAA) meliputi badan
akuntansi dari dua benua The
Confederation of Asian and Pasific Accountants (CAPA) dapat ditelusuri
kembali ke tahun 1957, meskipun tidak secara resmi diselenggarakan sampai 1976.
Ini mencakup sangat banyak negara, dan mungkin yang anggotanya terlalu
heterogen untuk membentuk suatu 'klaster akuntansi yang layak'. Dalam kasus
negara CAPA, mungkin kelompok regional yang lebih sukses melibatkan subset dari
mereka: ASEAN Federation of Accountant
(AFA) dibentuk di Bangkok pada tahun 1977 yang berfungsi untuk buffer negara
ASEAN individu terhadap adopsi grosir dari pernyataan akuntansi internasional
yang mungkin tidak cocok untuk local keadaan. The Eastern, Central and Shouthern Africa Federation of Accountants
(ECSAFA) dibentuk pada tahun 1990. Hal ini mendorong pembentukan dan
pengembangan badan akuntansi. Federasi ini memegang kongres berkomunikasi
dengan IFAC, dan melakukan kegiatan bersama lainnya.
Badan
Non-Akuntansi Lain
Salah satu faktor yang
mendorong akuntan dan badan-badan profesional mereka terhadap standar nasional
dan internasional yang lebih baik adalah kemungkinan bahwa badan pemerintah akan
mengintervensi atau mendapatkan inisiatif. Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi
dan Pembangunan (OECD) meneliti dan mengadopsi rekomendasi untuk praktik
akuntansi Pedoman Perusahaan Multinasional.
Pada tahun 1977, PBB
menerbitkan sebuah laporan di daerah ini yang diusulkan sangat besar meningkatkan
pengungkapan item keuangan dan non-keuangan oleh perusahaan-perusahaan
transnasional. PBB melangkah lebih jauh dan mendirikan sebuah kelompok pakar antar
pemerintah yaitu Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan (Isar) pada
tahun 1979 yang memiliki menerbitkan beberapa standar pada pengungkapan oleh
perusahaan multinasional.
Klasifikasi
Kelembagaan Harmonizers
Banyak lembaga
harmonisasi telah dibahas dalam bab ini. Hal ini berguna untuk mengatur
beberapa lembaga dalam kisi sederhana: dengan sektor dan geografis lingkup.
Selanjutnya, peran badan sangat berbeda.
DEWAN
STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL
Reformasi
IASC tahun 2001
Dewan IASC yang lama
mendirikan Strategi Partai Kerja pada tahun 1997 untuk mempertimbangkan apakah perubahan
struktur yang diperlukan setelah selesainya program inti untuk IOSCO. Alasan yang disarankan untuk perubahan
meliputi:
·
mengurangi beban pada
perwakilan dewan paruh waktu yang telah bekerja sangat sulit terutama untuk dua
tahun sebelumnya sebagai program inti telah selesai;
·
memungkinkan kelompok
yang lebih luas dari berbagai negara dan organisasi untuk menjadi anggota dewan;
·
meningkatkan derajat
kemitraan dengan pembuat standar nasional sehingga dapat mempercepat standar
konvergensi seluruh dunia.
Pekerjaan
Awal IASB
IASB mengadopsi semua
IASs tua dan kemudian mulai bekerja pada tahun 2001 di tiga daerah utama: (1) proyek
perbaikan baru; (2) proyek terus; (3) reformasi utama. Proyek perbaikan baru
menyebabkan draft eksposur pada bulan Mei dan Juni 2002 dirancang untuk
mengubah 14 standar dan untuk menarik IAS 15. Dalam proyek ini dihasilkan
standar revisi 2003 dan standar baru 2004, sejumlah pilihan dihapus, seperti
LIFO (IAS 2) dan koreksi kesalahan melalui penghasilan (IAS 8). Pemeriksaan SAK
termasuk amandemen tersebut.
Proyek pada biaya
akuntansi dan eksplorasi asuransi dimulai oleh IASC dan kemudian dilanjutkan
oleh IASB. Reformasi utama diharapkan dapat terjadi pada isu-isu seperti
pengakuan pendapatan dan sewa. Namun, untuk memungkinkan perusahaan untuk pulih
dari perubahan yang mulai berlaku pada tahun 2005, IASB telah mengatakan bahwa
perubahan substansial lebih lanjut tidak akan diwajibkan hingga tahun 2009,
bahkan jika ada yang diterbitkan sebelum itu.
Konvergensi
dengan AS
Banyak aktivitas IASC
pada 1990-an yang memprihatinkan dengan membujuk IOSCO untuk mendukung IASs,
dan khususnya membujuk SEC untuk menerima IASs untuk pendaftar asing di bursa
AS. Pengaturan dari IASCF dan IASB hendaknya dilakukan melalui konsultasi dengan
SEC. Meskipun demikian, pada tahun 2007 SEC baru dapat menerima SAK.
Namun demikian, FASB dan
IASB segera mulai bekerja sama. Ini dibantu oleh fakta bahwa dua mantan anggota
FASB (Tony Cope dan Jim Leisenring) dan beberapa staf bergabung dengan IASB,
dan perwakilan AS (Michael Crooch) di Dewan IASC lama menjadi anggota FASB.
Kemudian, pada tahun 2002, salah satu anggota IASB (Bob Herz) ditunjuk sebagai
ketua FASB baru. Juga, di 2001/2, perusahaan besar Enron dan WorldCom
dikelilingi oleh skandal akuntansi besar, dan Andersen (perusahaan akuntansi paling
besar dari Amerika) runtuh. Hal ini menyebabkan jantung-pencarian di AS.
Pada akhir tahun 2002,
IASB dan FASB mengumumkan sebuah proyek konvergensi untuk mencoba menghilangkan
banyak perbedaan dengan tahun 2005. IFRS 5 dan IFRS 8 adalah contoh pertama dari standar
internasional yang terang-terangan dirancang untuk mencapai konvergensi. Sebagai
hasil dari semua ini, SEC mengumumkan pada tahun 2007 penerimaan laporan IFRS dari
pendaftar asing tanpa perlu rekonsiliasi dengan praktek akuntansi US. Hal ini
berlaku untuk tahun laporan tahun 2007 yaitu pengajuan pada awal
2008. Tanpa rekonsiliasi,
SEC hanya akan menerima versi IFRS bukan versiUni Eropa-didukung IFRS atau
versi lainnya.
Pengaruh
Uni Eropa
Uni Eropa membuat IFRS
wajib untuk beberapa tujuan pada tahun 2005. Uni Eropa sekarang melihat dirinya
sebagai pelanggan IASB terbesar dan berusaha untuk berpengaruh. Meningkat pada
tahun 2005 jumlah wali dan di ukuran suara mayoritas yang diperlukan untuk keputusan
Dewan diminta oleh Uni Eropa. Juga, ancaman Uni Eropa untuk tidak mendukung
standar harus dianggap serius. Isu lain Uni Eropa telah melobi keras untuk
penciptaan versi IFRS sederhana yang akan cocok untuk entitas kecil dan
menengah (UKM) yang diciptakan pada tahun 2007.
Komentar
Posting Komentar