Filsafat Akuntansi
I.I Akuntasi
Sama halnya dalam filsafat ilmu pengetahuan, dalam ilmu
akuntansi sebuah ilmu pengetahuan merefleksikan akuntansi dimana dalam dalam
usaha untuk memperoleh pengetahuan diajuakn tiga pertanayaan pokok yaitu apa
yang ingin diketahui? Bagaimana cara memperoleh pengetahuan? Dan apa manfaat
dari ilmu tersebut? Ada baiknya sebalum
menjawab tiga pertanyaan diatas, sebaiknya kita mengenal apa itu ilmu
akuntansi?
Berbicara
mengenai akuntansi berarti barbicara tentang bagaimana suatu laporan keuangan
disusun dan diinterpretasikan pada pihak-pihak yang berkepentingan atas laporan
keuangan agar pihak-pihak tersebut bisa mengambil suatu keputusan ekonomi yang
baik dengan bertumpu pada laporan keuangan yang telah disusun oleh seorang
akuntan. Ilmu akuntansi diera modern ini tentunya telah mengalami perkembangan
yang demikian pesatnya. Saking pesatnya, ilmu akuntansi kemudian dibagi-bagi
kedalam bagian-bagian yang lebih kecil sehingga dapat dengan mudah untuk di
terapkan dan dikuasai misalnya akuntansi keuangan, akuntansi auditing,
akuntansi public dan akuntansi pendidikan. Lalu apakah akuntansi itu? Berikut
adalah beberapa definisi tentang akuntansi :
ü
pengertian akuntansi menurut Wikipedia
“akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian
mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan
pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam
perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah”
ü
pengertian akunansi menurut American Institute Of
Certified Public Accountans (AICPA) dalam H.Z.A. Moechtar (1986:12)
“akuntansi adalah sebuah seni
pencatatan, pengelompokan, dan pengikhtisaran menurut cara yang berarti dan
dinyatakan dalam nilai uang segala transaksi dan kejadian yang sedikit-dikitnya
bersifat financial, dan kemudaian menafsirkan hasilnya.”
ü
Pengertian akuntansi
menurut George A.Mac Farland dkk (1985:1)
“Akuntansi adalah merupakan suatu seni tentang pencatatan
secara sistematis, pembuatan laporan atau presenting, penafsiran atau
interpreting dari seluruh transaksi-transaksi keuangan suatu perusahaan”.
Dari definisi
diatas, dapat kita simpulkan bahwa akuntasi adalah suatu proses penyusunan
laporan keungan yang melalui tahap pengidentifikasian, pencatatan dan dan
menginterpretasikan hasilnya kepada pihak yang berkepentingan atas laporan
keuanga tersebut.
I.II Dasar Ontologi, Epistemologi, dan
Aksiologi Akuntansi
I.II Dasar Ontologi Akuntansi
Ontology akuntansi
mengkaji isi dari ilmu akuntansi. Dan yang menjadi objek kajiannya adalah teori
akuntansi. Pertanyaan mendasar dalam ontology ialah apa yang ingin kita
ketahui dalam akuntansi? Secara singkat
dapat dijelaskan bahwa hal mendasar yang menjadi objek kajian dalam akuntansi
ialah bagaimana sebuah teori akuntansi disusun sedemikian rupa sehingga dapat
diterapkan dalam proses penyusunan laporan keuangan.
Menurut Jerry Dkk Dalam
bukunya “Accounting principles” hal 5 membagi membagi system informasi akuntansi
kedalam tahap-tahap berikut:
ü
Tahap mengidentifikasi
(identification)
Yaitu tahap dimana kita
memilah-milah kejadian bisnis dan menentukan jenis transaksi atau proses
mengenali transaksi.
ü
Tahap pencatatan
(Recording)
Setelah melakukan
pengidentifikasian, peristiwa-peristiwa akuntasi tersebut kemudian dicatat
dalam jurnal dimana pencatatannya dilakukan secara sistematis dan kronologis
(sesuai urutan waktu transaksi).
ü
Tahap komunikasi
(communication)
Setelah melalui
tahap-tahap di atas, tahap yang terakhir adalah tahap komunikasi. Pada tahap
ini, informasi akuntasi yang dihasilkan disampaikan pada pihak-pihat yang
berkepentingan atas informasi akuntasi tersebut dalam bentuk laporan keungan.
Sama halnya dalam filsafat ilmu
pengetahuan, dalam akuntasi pun memiliki asumsi-asumsi. Dimana asumsi tersebut
menjadi landasan bagi proses akuntasi. Ada 4 asumsi dalam akuntasi menurut
Wibowo S.E,M.M,Ak dan Abubakar Arif S.E,M.M :2005 :2
1). Asumsi pertama :Unit Moneter (Monetery Unit) bahwa
hanya transaksi yang dapat diukur dengan uang (moneter) yang dapat dicatat
dalam akuntai.
2). asumsi kedua : Entitas Ekonomi (economic entity)
yaitu bahwa transaksi ekonomi dapat diidentifikasi kedalam sebuah unit
pertanggungjawaban tertentu atau dengan kata lain economic entity menjadi wadah
transaksi ekonomi.
3). Asumsi keempat : Kesinambungan (going concern) bahwa sebuah ekonomi didirikan dengan waktu
yang tidak terbatas dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
I.III Dasar
Epistemologi Akuntasi
Dalam dunia ilmu pengetahuna, dibutuhkan suatu metode-metode
tertentu untuk menyusun suatu teori yang dapat diterima secara umum. (Jujun:2009:23)
Hal ini tentu saja berlaku dalam ilmu akuntasi yaitu membutuhkan metode untuk
merumuskan suatu teori akuntansi. Seiring berjalannya waktu, pendekatan dan
nilai dalam praktek dan riset akuntansi mengarah pada dua metodologi yang
pertama bersifat positif (penilaian terhadap kebenaran dan kesesuaian teori
terhadap fakat yang terjadi dilapangan) yang kedua bersifat normative
(mengevaluasi benar tidaknya dasar penalaran yang logis yang melandasi teori
yang diajukan. (http://www.anneahira.com/artikel-umum-teori-akuntansi.htm
terakhir diakses tgl 30 Desember 2012)
Ada beberapa pendekatan yang
digunakan dalam perumusan teori akuntansi. Menurut Sofyan Syafri Harahap, ada 5
pendekatan yang dapat digunakan dalam perumusan teori akuntansi :
1) Pendekatan deduktif
Pada pendekatan ini,
perumusan teori dimulai dari perumusan dalil dasar akuntansi dan dan
selanjutnya dengan dasar ini, ditarik sebuah kesimpulan yang logis tentang
teori akuntansi mengenai hal hal yang dipersoalkan. Jadi perumusan dimulai dari
dalil yang umum kedalil khusus. Pendekatan ini dilakukan dalam struktur
akuntansi dimana dirumuskan dahulu laporan keuangan, merumuskan postulat,
kemudian prinsip dan akhirnya menyusun teknik atau standar akuntansi.
2) Pendekatan Induktif
Pada pendekatan ini,
penyusunan teori didasarkan pada hasil observasi dan pengukuran khusus dan pada
akhirnya dari berbagai fenomena yang sama dan berulang (informasi akuntansi)
lalu diambil kesimpulan umum (Postulat dan prinsip akuntansi).
3) Pendekatan Etika
Dalam pendekatan ini,
digunakan konsep kewajaran, keadilan pemilikan dan kebenaran. Menurut Pattillo
dalam Drs. Kusnadi HMA dkk (1986:38) menyatakan bahwa :
“Standard dasarnya adalah pendekatan etis, metodenya adalah
pemikiran logis dan masuk akal sedangkan pengujian terakhir dari perumusannya
terletak di dalam penerapannya terhadap dunia nyata”.
secara singkat dimensi
yang diutamakan dalam perumusan teori ini adalah dimensi etika. Dimana etika
memegang peranan dalam penerapan teori
akuntansi.
4) Pendekatan Sosiologis
Dalam pendekatan ini yang
menjadi perhatian dalam perumusan teori akuntansi adalah dampak social dari
teori akuntansi. Yang menjadi perhatian bukan hanya pemakai langsung akuntansi
tetapi juga masyarakat secara luas. Menurut konsep ini, prinsip akuntansi
dinilai dari penerimaan dari seluruh pihak terhadap laporan keuangan terutama
yang melaporkan tentang dampak perusahaan terhadap masyarakat.
5)
Pendekatan ekonomi
dalam merumuskan suatu teori akntansi
menekankan pada pengendalian prilaku dari dari indicator-indikator makro
ekonomi yang dihasilkan oleh adopsi dari berbagai pihak akuntansi.
6)
Pendekatan non-Teoritis (Ahmad Riahi
:1993:11-12)
Kita dapat membagi pendekatan ini menjadi pendekatan pragmatis
(praksis) dan pendekatan kekuasaan. Pendekatan pragmatis penyusunan teorinya
ditandai dengan kesamaannya dengan dunia nyata yang bermanfaat dalam artian
bahwa solusinya bersifat praksis. Sedangkan pendekatan kekuasaan digunakan oleh
organisasi professional, yang terdiri atas penerbitan pernyataan sebagai
regulasi dari praktek akuntansi.
7) Pendekatan teori komunikasi
Menurut
Norton H. Bedford dan Vahe Baladouni dalam Drs. Kusnadi H.M.A dkk (1986:43)
menyatakan bahwa ada suatu hubungan yang cukup menarik antara teori komunikasi
dan teori akuntansi. Mereka mengklaim bahwa akuntasi dapat ditinjau sebagai
suatu system yang menyatu dari sudut pandang komunikasi. Proses ini melibatkan
penerapan informasi dengan memperhatikan jenis perusahaan dan bagaimana seharusnya informasi di interpretasikan
(dikomunikasikan) serta melakukan seleksi terhadap metode komunikasi yang
terbaik.
I.IV Dasar Aksiologi Akuntansi
Akuntansi
memiliki manfaat hampir disemua bidang kehidupan baik dalam rumah tangga, umum,
mahasiswa semuanya membutuhkan ilmu akuntansi. Namun ilmu yang mereka miliki
masih bersifat dasariah atau pengetahuan yang bersifat sehari-hari misalnya
perhitungan keuangan atau kalkulasi terhadap barang yang akan dibeli dengan
kondisi keuangan.
Secara
lebih professional, ilmu akuntani sangat dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan
untuk membantu dalam perhitungan keuangan perusahaan, sehingga pihak perusahaan
dapat mengetahuai keadaan perusahaannya. Secara lebih jauh lagi, ilmu akuntansi
menyediakan laporan keuangan yang digunakan oleh pihak perusahaan untuk
mengambil suatu keputusan ekonomi. Laporan keuangan yang dibuat oleh sorang
akuntan tidak hanya digunakan oleh piha intern perusahaan tetapi juga digunakan
oleh pihak ekternal misalnya oleh para investor dan bank yang akan memberikan
pinjaman. Oleh karena itu suatu informasi akuntansi harus memenuhi standar
pelaporan keuangan. Selain harus memenuhi standar laporan keuangan, seorang
akuntan juga harus memperhatikan etika dalam menyusun sebuah laporan keuangan
sehingga tidak terjadi penyelewengan ( manipulasi) laporan keuangan meskipun
seorang akuntan memiliki kemampuan untuk itu.
Di era
modern ini, perkembangan ilmu akuntansi begitu pesat. Oleh karena itu
dibutuhkan suatu etika yang dapat mengatur jalannya sebuah laporan keuangan.
Etika ini disebut juga etika profesi akuntansi. Dalam etika profesi akuntansi,
setiap sikap akuntan diatur sehingga tidak terjadi penyimpangan dalam
penyusunan laporan keuangan. Tindakan yang melanggar etika akuntan, sangat
besar dampaknya terhadap organisasi atau perusahaan dimana seorang akuntan
mengabdikan ilmunya. Dampak yang sangat buruk ialah bahwa perusahaan dapat saja
memanipulasi anggarannya untuk tujuan tertentu misalnya untuk mendapatkan pinjaman
yang tinggi dimana kondisi keuangan perusahaanya tidak memungkinkan. Disinilah
seorang akuntan hurus bersikap sesuai etika yaitu menyajikan laporan keuangan
sebagaimana keadaan perusahaan.
Daftar pustaka
Ahmad Riahi. Teori Akuntansi, Terjemahan oleh Herman dan Marianus. 1993, Jakarta: Erlangga.
Farland, George A.Mac, Ayars, Robert D & Stone E.
williard. Dasar-dasar Akuntansi.
1985. Bina Aksara. Jakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Akuntansi terakhir diakses tanggal 29 desember
2012.
Kusnadi H.M.A, Drs. Kertahadi & Drs. Syamsudin Lukman
M.A. Teori Akuntansi. 1986. Surabaya.
Usaha Nasional.
Moechtar, H.Z.A. Dasar-dasar
Akuntansi. Institut Dagang Muchtar. 1986. Surabaya.
Weygant, Jerry J, Kieso, Donald E,& Kimmel,Paul D. Accounting principles. Salamba Empat.
Jakarta. 2007
Wibowo S.E,M.M,Ak dan Abubakar Arif S.E,M.M, Akuntasi Keuangan Dasar 2, Grasindo,
Jakarta, 2003.
Komentar
Posting Komentar