Model Indeks dan Diversikasi
Model Indeks dan Diversikasi
Untuk menurunkan risiko portofolio, investor perlu
melakukan diversifikasi dengan membentuk portofolio sedemikian rupa sehingga
risiko dapat diminimalisirkan tanpa mengurangi return yang diharapkan.
Diversifikasi bisa dilakukan dengan beberapa
cara antara lain:
- Diversifikasi random
Yaitu
emilih aset yang akan dimasukkan dalam portofolio secara acak
- Diversifikasi model Markowitz.
Yaitu
memilih aset yang dimasukkan dalam portofolio berdasar berbagai informasi dan
karakteristik aset.
DIVERSIFIKASI: MARKOWITZ
Kontribusi penting dari ajaran
Markowitz adalah bahwa risiko portofolio tidak boleh dihitung dari penjumlahan
semua risiko aset-aset yang ada dalam portofolio, tetapi harus dihitung dari
kontribusi risiko aset tersebut terhadap risiko portofolio, atau diistilahkan
dengan kovarians.
Kovarians adalah suatu ukuran
absolut yang menunjukkan sejauh mana return dari dua sekuritas dalam portofolio
cenderung untuk bergerak secara bersama-sama.
Di samping ukuran kovarians, dalam
perhitungan risiko portofolio kita juga harus memperhatikan besarnya korelasi
antar aset.
Koefisien korelasi adalah suatu
ukuran statistik yang menunjukkan pergerakan bersamaan relatif (relative
comovements) antara dua variabel.
Dalam konteks diversifikasi, ukuran
ini akan menjelaskan sejauhmana return dari suatu sekuritas terkait satu dengan
lainnya.
Ukuran korelasi biasanya
dilambangkan dengan (ri,j) dan berjarak (berkorelasi) antara +1,0
sampai –1,0, dimana:
Korelasi Vs manfaat pengurangan
risiko:
- Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi positif sempurna (+1,0) tidak akanmemberikan manfaat pengurangan risiko.
- Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi nol, akan mengurangi risiko portofolio secara signifikan.
- Korelasi Vs manfaat pengurangan risiko:
- Penggabungan dua buah sekuritas yang berkorelasi negatif sempurna (-1,0) akan menghilangkan risiko kedua sekuritas tersebut.
- Dalam dunia nyata, ketiga jenis korelasi ekstrem tersebut (+1,0; 0,0; dan –1,0) sangat jarang terjadi. Oleh karena itu, investor tidak akan bisa menghilangkan sama sekali risiko portofolio. Hal yang bisa dilakukan adalah ‘mengurangi’ risiko portofolio.
Perhitungan risiko portofolio dengan
model Markowitz seperti dalam tabel di atas, tampaknya tetap saja rumit,
terutama jika jumlah aset (n) sangat banyak.
Untuk itu, W. Sharpe menemukan model
indeks tunggal, yang mengkaitkan perhitungan return setiap aset pada return
indeks pasar, atau ditulis dengan rumus berikut:
Ri = ai
+ bi RM + ei
Penghitungan risiko yang
mempengaruhi return sekuritas dalam model indeks tunggal melibatkan dua
komponen utama, yaitu:
- Komponen risiko yang mempengaruhi return sekuritas yang terkait dengan keunikan perusahaan; dilambangkan dengan aI
- Komponen risiko yang mempengaruhi return yang terkait dengan pasar; dilambangkan dengan bI
Garus karakteristik sekuritas
Hewlett-packard
Persaaan ini menguraikan
ketergantungan imbal hasil HP terhadap perubahan keadaan ekonomi seperti yang
ditunjukan oleh kelebihan imbal hasil portofolio berindeks S&P 500. Perkiraan
regresi mengambarkan garis lurus dengan intersep Alfa HP dan keiringan Beta HP
Model Index Tunggal (single index)
Single Index Model memberikan sebuah alternatif
analisis varian yang lebih mudah jika dibandingkan dengan analisis model
markowitz, lewat SIM, kita dapat menentukan efficient set portofolio dengan
kalkulasi yang lebih mudah, karena SIM menyederhanakan jumlah dan jenis input
(data), serta prosedur analisis untuk menentukan fortfolio yang optimal. SIM
mengasumsikan bahwa korelasi return masing-masing sekuritas terjadi karena
adanya respon sekuritas tersebut terhadap perubahan indeks tertentu
(seperti IHSG).
Penggunaan model indeks tunggal memerlukan penaksiran beta dari saham-saham
yang akan dimasukkan ke dalam porfolio, dalam menentukan beta, kita dapat
menggunakan sebuah judgement, di samping itu kita bisa menggunakan beta
historis untuk menghitung beta waktu lalu yang dipergunakan sebagai taksiran
beta di masa yang akan datang. Beta historis memberikan informasi yang berguna
tentang beta di masa yang akan datang karena itu seringkali para analis
menggunakan beta historis sebelum mereka menggunakan judgement untuk
memperkirakan beta.
Rumus Estimating Beta
Ri = αi + βi Ŕm + ei
(1.19)
Persamaan ini merupakan persamaan regresi sederhana. Beta menunjukkan
kemiringan (slope) garis regresi tersebut. Alpha menunjukkan intercept dengan
sumbu Rij. Makin besar beta, makin curam kemiringan garis tersebut dan
sebaliknya.
Beberapa variabel akuntansi yang digunakan untuk memperkirakan beta, antara
lain:
- Divident Payout (yaitu perbandingan antara dividen perlembar saham dengan laba perlembar saham)
- Pertumbuhan aktiva (yaitu perubahan aktiva pertahun)
- Leverage (yaitu rasio antara hutang dengan total aktiva)
- Likuiditas (yaitu aktiva lancar dibagi dengan hutang lancar)
- Asset size (yaitu nilai kekayaan total)
- Variabilitas keuntungan (yaitu standar deviasi dari earning price ratio)
Beta akunting (yaitu yang timbul dari regresi time series laba perusahaan terhadap
rata-rata keuntungan semua (sampel) perusahaan.
Beta sekuritas individual cenderung mempunyai
koefisien determinasi (yaitu bentuk kwadrat dari koefisien korelasi) yang lebih
rendah dari beta portofolio. Koefisien determinasi menunjukkan proporsi perubahan
nilai Ri yang bisa dijelaskan oleh Rm.
Dengan menghitung koefisien beta yang mencerminkan tingkat risiko masing-masing
saham yang diamati, dan tingkat return saham, maka kita dapat menentukan excess
return to beta (ERB) yang mencerminkan tingkat keuntungan yag sangat mungkin
dapat dicapai. Untuk mendapatkan kandidat portofolio kuat, kita tinggal
membandingkan ERB dengan Cut off Rate untuk menhasilkan saham-saham yang
memiliki tingkat return yang tinggi dan risiko yang minimal yang dapat
mengeliminir risiko tidak sistematis. jika suatu jenis saham angka Excess
Return to Beta (ERB)-nya lebih besar dari angka batas C (cut of rate) maka
saham tersebut masuk sebagai kandidat portofolio.
Penentuan proporsi dana yang diinvestasikan dapat dilakukan dengan cara membagi
persentase tingkat return dengan total proporsi investasi.
Rumus dasar SIM :
Menghitung the expexted returns
Menghitung variance :
Menghitung covariance :
Dimana,
= Return saham i (TR)
= Return pada pasar (TR)
= Return saham yang tidak tergantung pada pasaar
= eror
= varian portofolio
= Beta
Tujuan Akhir dari Single Index Model sama dengan analisis Markowitz, yaitu
mencari garis portofolio yang efisien. Dengan demikian investor dapat
menentukan jenis saham dan proporsi dana yang diperlukan dalam membentuk
sebuah portofolio yang maksimal dengan analisis yang lebih mudah.
Komentar
Posting Komentar